Aku bersaksi tiada Tuhan (yang patut disembah) selain Allah dan aku bersaksi Muhammad (itu) pesuruh (utusan)Allah”
Wah..... suatu kalimat penyaksian yang sempurna,tetapi apakah penyaksiaan itu sudah benar adanya?
Apakah benar nich....kita sudah bersaksi langsung kepada Allah dan menyaksikan langsung keberadaan Allah?
Jikalau belum kita menyaksikan langsung bukankah berarti kita telah bersaksi palsu betul ga?dan bagaimankah hukum orang yang bersaksi palsu?nah.....loh
Kalau begitu siapakah Allah?
Bagaimanakah Allah?
Dan dimanakah Allah?
Apakah Allah itu wujud dan benar adanya?
Dimanakah kebenaran Allah yang sebenarnya?
Apakah di dalam diri kita ataukah di luar diri kita?seperti yang tertulis di dalam Al-Qur’an bahwa Allah lebih dekat dari urat leher kita,sebenarnya siapakah diri kita dan bagaimanahkah hubungan kita dengan Allah dan kenapa Allah turunkan Al-Qur’an kepada manusia?
Nah berangkat dari pertanyaan-pertanyaan di atas harusnya kita banyak menggali mencari tahu jawabannya sehingga kita tidak menjadi pemeluk Islam hanya karena keturunan atau hanya Islam KTP belaka.
Apabila kita telah menemukan jawabnya tentu kita tidak saling salah-menyalahkan lagi,kita tidak akan ribut lagi soal BBM naik atau resah karna kekurangan,karna kiata menjadi yakin seyakin-yakinnya bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik untuk kita,tanpa kita memintanya Allah telah memberikannya kepada kita.
Untuk mencari jawabnya kita harus banyak-banyak bersyukur atas nikmat yang telah Allah curahkan kepada kita,selalulah bertaubat atas dosa-dosa yang kita perbuat,baik langsung atau tidak, yang nyata atau yang tersembunyi di dalam hati,kita harus membersikan hati agar hati menjadi bersih hinggah dapat merasakan kehadiran dan kedekatan bahkan keberadaan Allah.
Perlu saya tekankan lagi janganlah kita besaksi palsu (bohong) atas kalimat penyaksiaan kita.Ini penting agar kita tidak mudah terpedaya dengan kehidupan di dunia ini!Agar kita bias kembali Kepada Allah dan berjumpa dengan NYA kelak di Surga NYA
Rabu, Februari 04, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Tiada sebutan untuk dia.jikalau dia bathin kitalah lahir,satu wadah tak bercampur kecuali RASA
Dia yang bhatin dan yang lahir,Dia yang nyata dan yang tersembunyi,tidak ada kata tidak ada rasa lebur dalam Cahaya spt penyaksian Nabi Musa AS
Posting Komentar